Varises (Varicose Vein)

Diposting pada

Hello sahabat biology4us  kebanyakan dari kita pasti sudah pernah mendengar jenis penyakit yang satu ini. Varises  merupakan salah satu kelainan pada tubuh yang terjadi pada bagian pembuluh darah vena. Pembuluh darah ini bertugas membawa darah yang merupakan sisa metabolisme kembali ke jantung. Namun, karena adanya kelainan yang disebut dengam varises, peredaran darah terhambat pada bagian betis dan tungkai kaki karena menahan berat badan. Penyakit varises juga dapat timbul pada lengan. Biasanya, varises ditandai dengan adanya urat-urat halus yang kelihatan menyembul di bagian betis kaki.

Jika di kaki anda terlihat urat-urat halus menyembul di sekitar betis belakang anda, mungkin anda terserang kelainan penyakit yang disebut varises. Kelainan ini dapat terjadi di pembuluh vena (darah balik) yang mempunyai fungsi mengangkut darah sisa metabolisme dari seluruh jaringan tubuh untuk kembali ke jantung. Penyakit ini menyebabkan sirkulasi darah menjadi tidak lancar, karena terhambat di sekitar betis dan tungkai kaki saat menahan berat badan tubuh. Varises juga dapat terjadi di lengan dan di vagina.

Gangguan varises adalah penyakit pada pembuluh darah balik (venae). Bisa terbentuk dipembuluh balik dimana saja. Sebagaimana kita ketahui, pembuluh vena memiliki semacama katup yang bisa membuka dan menutup oleh aliran darah yang melaluinya. Apabila katup pembuluh balik ini tidak berfungsi dengan baik, maka darah yang harusnya mengalir ke atas tubh menuju jantung sebagian akan mengalir balik turun oleh gaya berat darahnya. Darah yang mengalir balik ini yang akan tertahan dan mendesak dinding pembuluhnya sehingga vena melebar. Pelebaran pembuluh balik ini yang disebut penyakit varises. Penyakit varises ini paling sering terjadi ditungkai. Kita melihatnya sebagia pembuluh yang menebal dan berwarna biru dipermukaan kulit tungkai. Biasanya ada faktor keturunan. Maka konon sebelum memilih calon istri, lihat dulu ibunya. Kalau ibunya varises pasti puterinya juga akan varises juga.

Gambar kaki yang mengalami varises

Varises adalah pelebaran pembuluh balik. Kata varises berasal dari bahasa Latin yang berarti memutar, “varix”.  Varises (Varicose Vein) merupakan pelebaran vena yang sering terjadi di vena superfisial, dan yang banyak terjadi di ekstremitas bawah. Varises adalah vena normal yang mengalami dilatasi akibat pengaruh peningkatanan tekanan vena yang merupakan suatu manifestasi yang dari sindrom insufiensi vena dimana pada sindrom ini aliran darah dalam vena mengalami arah aliran retrograde atau aliran balik menuju tungkai yang kemudian mengalami kongesti. Pembengkakan yang terjadi pada pembulu darah yang berada di dekat permukaan kulit, pembengkakan pembuluh darah ini mengakibatkan munculnya urat biru halus di permukaan kulit. Meski dapat muncul di bagian tubuh mana pun, namun pada umumnya gangguan ini muncul pada area kaki dan perut. Pembengkakan tersebut terjadi karena adanya tekanan darah yang begitu kuat pada pembuluh darah yang menyebabkan adanya distorsi pada pembuluh darah tersebut.

Gambar bagian yang terkena varises

Jika dibandingkan dengan pembuluh darah lain di tubuh, pembuluh darah yang berada di kaki memiliki tugas yang sangat berat karena harus mengalirkan kembali darah ke jantung. Jika tekanan yang terjadi lebih kuat dari katup pembuluh darah maka darah akan terakumulasi pada pembuluh darah tersebut dan mengakibatkan munculnya urat biru halus di sekitar permukaan kulit. Untuk lebih mudahnya dapat kita analogikan dengan selang air yang menggelembung karena banyaknya air yang harus dialirkan namun katup atau lubang pada selang tersebut terlalu kecil.

Varises merupakan penyakit  di bagian betis, varises akan berbahaya apabila tumbuh pada bagian  tubuh yang vital misalnya, vulva, scrotum dan esophagus. Varises merupakan sebuah kondisi pembuluh vena normal yang mengalami pelebaran / dilatasi akibat peningkatan tekanan vena. Pembuluh darah vena memiliki fungsi mengangkut darah dan juga sisa metabolisme seluruh jaringan tubuh dan kembali ke jantung. Varises mengahambat peredaran darah yang dapat menyebabkan tubuh kita akan merasa lelah dan nyeri. Ciri  varises agak condong kehijauan dan memiliki ukuran bervariasi. Varises muncul dibebrapa tempat pada bagian tubuh misalnya tangan, kaki, scrotum, esophagus dan vulva. dan bagian tubuh yang paling sering muncul adalah di bagian betis yang akan membentuk urat-urat yang menonjol keluar. Bagi wanita yang bekerja dan sangat mementingkan penampilan penyakit ini sangat mengganggu dan mengurangi rasa percaya diri dengan bentuk otot otot yang menonjol keluar.

JENIS-JENIS VARISES

Varises dapat terjadi di vena di daerah mana saja, namun paling banyak terjadi di Vena Safena di kaki dan percabangannya. Varises juga dapat terjadi di area anorektal yang dikenal sebagai Ambeyen (hemorrhoids), di esofagus (esophageal varices), dan spermatic cord (varikosel). Berdasarkan penyebab terjadinya Varises umumnya di bagi atas dua jenis yaitu varises primer dan varises sekunder

  1. varises primer : varises yang berasal dari vena superfisial
  2. varises sekunder : varises yang timbul akibat insufisiensi vena deep, inkompentensi vena perforating, atau akibat oklusi vena deep yang dapat menyebabkan dilatasi atau pembesaran dari vena superfisial.

Gangguan ini dapat muncul di semua bagian tubuh anda termasuk perut dan wajah. Banyaknya kasus varises pada kaki yang sering ditemukan menyebabkan adanya anggapan bahwa pembengkakan pada pembuluh darah hanya ada pada daerah kaki. Berikut kami rangkumkan beberapa jenis varises di lihat dari segi tempat munculnya gangguan tersebut:

  • Pada kaki, jenis ini merupakan jenis yang paling umum dan mudah ditemukan pada wanita yang menginjak usia 40 tahun ke atas.
  • Pada perut, secara garis besar jenis ini tidak ada bedanya dengan tipe pertama. Perbedaan satu-satunya adalah tempat kemunculannya.
  • Pada pinggul, biasanya muncul saat seseorang berada pada masa kehamilan. Pada saat kehamilan terjadi perubahan hormonal dan aliran darah yang meningkat, hal tersebut dapat menyebabkan pembengkakan pada pembuluh darah yang pada ahirnya memicu munculnya varises.
  • Pada lengan dan vagina juga sering ditemukan munculnya varises

 Berdasarkan efek yang dihasilkan varises dibedakan menjadi empat jenis yaitu :

  • Varises Jenis Spider Navy: Varises ini tergolong ringan, biasanya akibat suhu yang terlalu panas atau dingin, terpapar sinar matahari terus menerus, sedang hamil, faktor keturunan, kebiasaan makanan sarat rempah dan pedas, serta pengobatan hormonal. Varises ini bisa terjadi di beberapa tempat, yaitu wajah, pangkal lengan, paha, dan lutut, pergelangan kaki dan tumit.
Gambar varises spider veins
  • Varises Dalam Kulit Varises ini terjadi pada pembuluh vena yang halus dan tipis di dalam kulit bagian kaki.
Gambar proses terjadinya varises
  • Varises Reticular Varicose Veins : Ini adalah varises yang lebih parah, karena terjadi di pembuluh vena bawah kulit.
  • Varises Kronis : Varises  tahap ini akan memperlihatkan pembuluh darah yang berkelok-kelok di betis.

Salah satu jenis varises yang masih jarang orang ketahui adalah varises pada vagina. Varises vagina adalah pelebaran pembuluh darah balik (vena) maupun selaput lendir (mukosa) yang ditandai dengan pembuluh darah yang lebar dan berkelok-kelok melingkar. Sama halnya dengan kaki, varises vagina terjadi akibat kelainan katup dalam pembuluh darah itu.

Lokasi varises yang paling berbahaya dan sulit didiagnosis adalah pelebaran pembulouh darah vena di daerah segmen bawah rahim. Pendarahan hebat (massive) merupakan efek dari pembuluh darah yang besar dan berkelok-kelok, yang dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik.

PENYEBAB VARISES

Banyak sekali hal dan faktor yang dapat memicu terjadinya varises di sekitar kaki dan tubuh anda, tentu saja telah bercampur dengan mitos atau keyakinan segelintir orang yang sama sekali tidak bisa dibuktikan. Salah satu penyebab yang tidak bisa dibuktikan adalah “berdiri terlalu lama“. Anda tentu sering membaca di blog kesehatan lain tentang salah satu penyebab tersebut.

Penyebab varises adalah menurunnya elastisitas pada dinding pembuluh darah vena. Pembuluh darah vena memiliki proses kerja yang berlawanan dengan arah gravitasi bumi demi mengangkut darah kembali ke jantung. Apabila katup pembuluh yang berfungsi untuk menahan darah menjadi rusak, maka darah akan terkumpul dan bergumpal sehingga aliran darah menjadi tersumbat. Beberapa faktor yang menjadi pemicu timbulnya hal ini adalah sebagai berikut :

  • Terlalu sering atau terlalu lama mengenakan sepatu berhak tinggi.
  • Frekuensi berdiri yang terlalu sering dan terlalu lama sehingga memaksa pembuluh darah vena untuk bekerja lebih keras.
  • Penyakit kencing manis dan kolesterol tinggi. Kedua jenis penyakit kolesterol tinggi dan kencing manis ini berhubungan erat dengan masalah , peredaran darah, kelainan pembuluh darah dan kegemukan yang memicu terjadinya varises.
  • Gaya hidup tidak aktif atau kekurangan gerak.
  • Kebiasaan merokok dan minum minuman keras. Kandungan zat berbahaya dalam rokok dan minuman keras membuat pembuluh darah menjadi kaku dan terjadi penyempitan, sehingga dinding pembuluh tidak elastis lagi
  • Kehamilan. Meningkatnya hormon progesteron dan bertambahnya beray badan saat hamil yang kaki semakin terbebani, akibatnya aliran darah dari kaki, tungkai, pangkal paha dan perut bagian bawah pun terhambat.
  • Berat badan, memiliki berat badan yang tidak wajar meningkatkan resiko seseorang terkena gangguan ini. Tekanan berat badan pada kaki dapat mengakibatkan pembengkakan pada pembuluh darah.
  • Perubahan hormon tubuh
  • Penggunaan obat-obatan yang mengandung estrogen dan progesteron
  • Terkena paparan sinar matahari
  • Faktor genetic, faktor keturunan menjadi salah satu penyebab yang diyakini oleh ahli medis. Banyaknya kasus yang ditemukan pada para pasien menimbulkan keyakinan kuat akan hal ini.
  • Faktor gender, diakui atau tidak, varises lebih banyak menyerang kaum wanita. Bukan berarti bahwa kaum pria tidak dapat terkena gangguan ini, namun jika anda wanita maka resiko terhadap varises jauh lebih besar dibanding pria.
  • Faktor usia, biasanya muncul ketika usia seseorang mulai menginjak umur 40 tahun ke atas. Ini lah fakta yang ada di lapangan dan bisa dibuktikan di sekitar anda.

Dilatasi vena pada varises terjadi akibat inkompetensi katup vena dan menyebabkan aliran darah menjadi stasis di bawah, membentuk bendungan, hal ini menjadikan terjadinya edema akibat tingginya tekanan di vena, nyeri, dan trombosis. Efek yang timbul yaitu edema yang persisten di ekstremitas dan menyebabkan perubahan sekunder pada kulit yaitu iskemik, dermatitis stasis, dan ulserasi. ulser dapat menjadi kronis bila luka sulit disembuhkan dan terjadi infeksi. perlu diingat bahwa pada varises jarang terjadi embolisme, hal ini yang membedakan dengan trombosis pada vena deep.

Pada umumnya varises disebabkan karena berkurangnya elastisitas dinding pembuluh vena. Menyebabkan pembuluh vena melemah dan tidak mampu mengalirkan darah ke jantung.  Varises biasanya terjadi saat dewasa akibat perubahan hormon dan bertambahnya berat badan. Varises yang terjadi di usia muda, kemungkinan besar disebabkan faktor keturunan. Jadi dapat disimpulkan penyebab utama varises adalah :

  • Berkurangnya elastisitas dinding pembuluh vena yang menyebabkan pembuluh vena melemah dan tak sanggip mengalirkan darah ke jantung sebagaimana mestinya. Aliran darah dari kaki ke jantung sangat melawan gravitasi bumi, karena itu pembuluh darah harus kuat, begitu juga dengan dinamisasi otot disekitarnya.
  • Rusaknya katup pembuluh vena, padahal katup atau klep ini bertugas menahan darah yang mengalir ke jantung agar tidak keluar kembali. Katup yang rusak membuat darah berkumpul di dalam dan menyebabkan gumpalan yang menganggu aliran darah.

Diagnosis Varises Vagina

Umumnya varises vagina diderita oleh wanita usia tua dimana elastisitas pembuluh vena dan katup-katupnya keras dan banyak duduk ataupun berdiri dalam waktu lama serta kurang berolahraga juga dapat mengalami varises vagina. Selain itu, wanita obesitas dengan pola makan tinggi lemak, wanita dengan penggunaan pil KB dalam jangka waktu lama, serta wanita hamil pun memiliki resiko tinggi terhadap varises vagina. Wanita hamil dengan riwayat melahirkan banyak anak (multipara) akan meningkatkan resiko terjadinya varises vagina. Karena wanita yang sering melahirkan cenderung memiliki otot-otot panggul yang lemah shingga menyebabkan terjadinya pelebaran pembuluh darah. Terakhir, faktor keturunan juga turut andil dalam terjadinya varises vagina.

Wanita hamil lebih mengalami varises vagina karena tekanan rongga perut yang cenderung meningkat. Wanita hamil juga mengalami perubahan hormonal terutama peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan bertambahnya elastisitas dinding pembuluh darah. Akibatnya dinding pembuluh darah baik arteri maupun vena makin lentur dan terjadilah pelebaran pembuluh darah tersebut.

Gamabar vulva varises pada wanita hamil

Terjadinya pelebaran pembuluh darah ini diperlukan untuk memenuhi nutrisi dan kebutuhan janin dalam rahim. Varises vagina bisa terjadi pada sepanjang masa kehamilan, namun biasanya lebih banyak terlihat pada kehamilan trisemester akhir atau pada diatas minggu ke-32 dimana hormon progesteron semakin menigkat kadarnya.

Penyebab varises vagina biasanya karena elastisitas dinding pembuluh darah vena yang melemah akibat tekanan darah yang tinggi atau bendungan pada beberapa organ tubuh . Kedua hal ini menyebabkan tersendatnya darah di pompakan ke jantung dalam jangka waktu yang cukup lama.

Faktor usia dan kehamilan diduga menjadi faktor resiko terjadinya varises vagina. Usia tua menyebabkan lemahnya dinding pembuluh darah vena, sehingga katup-katupnya juga ikut melemah. Sementara kehamilan diduga dapat menjadi faktor pencetus terjadinya varises vagina karena tekanan rahim yang membesar dan menekan perut, sehingga aliran darah di daerah itu menjadi terganggu. Semakin tua usia kehamilan maka kemungkinan terjadinya varises vagina semakin besar. Selain itu obesitas juga berpengaruh pada terjadinya varises vagina. Pada wanita yang obesitas, lemak yang berlebihan akan menganggu aliran darah vena sehingga membebani katup-katup di pembuluh darah vena itu.

Faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya varises vagina ialah wanita yang duduk atau berdiri terlalu lama. Posisi duduk atau berdiri dalam wktu lama akan menyebabkan peningkatan tekanan aliran darah dari tangan/kaki ke arah jantung. Jika berlangsung lama, maka fungsi katup-katup pembuluh vena akan terganggu.

GEJALA / TANDA – TANDA VARISES

Gejala awal penyakit varises dapat kita amati sedini mungkin untuk melakukan pencegahan agar tidak menjadi lebih parah. Adapun gejala awalnya seperti berikut:

  • Mula-mula kaki dan tungkai terasa berat, diikuti otot yang mudah pegal, kaku, panas dan sakit di seputar kaki maupun tungkai. Biasanya rasa sakit dirasakan menjelang malam, akibat tidak lancarnya aliran darah.
  • Mudah kram, meski kaki dalam kondisi santai.
  • Muncul pelebaran pembuluh darah rambut yang mirip jaring laba-laba (spider navy).
  • Perubahan warna kulit (pigmentasi) di seputar mata kaki, akibat tidak lancarnya aliran darah. Kadang diikuti dengan luka di sekitar mata kaki yang sulit sembuh.
  • Kaki bengkak (edema) karena adanya pembendungan darah.
  • Perubahan pada pembuluh vena luar, misalnya di betis bagian belakang tampak urat kebiru-biruan dan berkelok-kelok. Keadaan ini merupakan gejala varises kronis.

Gejala varises vagina biasanya disertai dengan tanda adanya varises di tempat lain seperti vulva, terutama labia mayora (bibir luar), varises di tungkai dan ambeien. Terkadang beberapa wanita merasa cepat lelah dan kaku di kemaluan bisa berjalan agak jauh merasa adanya ganjalan ketika berhubungan intim atau perasaan tidak nyaman lainnya tergantung besra kecilnya varises yang sudah terbentuk. Jika varises sangat besar maka buang air kecil menjadi tersendat-sendat (anyang-anyangan). Sedangkan untuk mengetahui ada tidaknya varises vagina ketika hamil, perhatikan area genital apakah terdapat perubahan warna . Lalu raba dengan menggunakan sarung tangan steril apakah terdapat tonjolan atau pembengkakan didaerah vagina.

Gambar vagina yang terkena varices

LANGKAH PENGOBATAN

Varises adalah pembesatan pembuluh balik (vena) akibat kelainan katup dalam pembuluh vena. Pembuluh vena ini merupakan saluran darah dari anggota tubuh bagian bawah untuk kembali ke jantung. Salah satu pengobatan penyakit varises adalah dengan menggunakan cuka apel. Cuka apel dianggap sebaia jenis cuka paling baik, karena mengandung banyak manfaat yang beguna bagi kecantikan. Cuka ini digunakan dalam bentuk larutan pencuci rambut untuk membersihkan ketombe, dan untuk mendapatkan rambut yang kemilau mempesona. Disamping dapat mencegah penumpukan lemak papda rambut secara berlebihan. Oleh karena itu, ia sangat cocok bagi orang yang memiliki rambut berminyak. Sebagaimana cuka juga masuk ke dalam deretan bahan pembuat krim pemelihara kulit, yang berfungsi sebagai nutrisi bagi kulit. Disebutkan pula bahwa diantara manfaat kosmetik yang terbuat dari cuka ini adalah untuk mencegah pembengkakan pembuluh darah sehingga tampak (varises) khsususnya di kaki.

Berikut ini cara pengobatan penyakit varises dengan cuka apel dibagian betisnya, untuk membantu menghilangkannya sehingga tidak mengganggu penampilan.Caranya adalah balurkan cuka apel pada bagian yang terkena varises sekali di pagi haru dan sekali lagi disore hari. Dan untuk membantu penyembuhan ini masukkan kira-kira dua sendok kecil cuka apel ke dalam segelas air dan diminum pada pagi dan sore hari. Lakukanlah terapi ini selama tiga minggu.

Pengobatan penyakit varises dapat juga dilakukan dengan memberikan anjuran dan nasihat untuk mengupayakan kenyamana  berikut : kenakan kaus kaki penopang atau manset kaki yang dipasang pada pagi hari setelah kedua kaki diangkat. Hindari mengenakan pakaian ketat. Hindari menyilangkan kaki. Apabila memungkinkan duduk dengan kaki dinaikkan, jangan mengambil posisi berdiri. Libatkan diri dalam latihan ringan, misalanya berjalan. Hindari periode berdiri lama. Luangkan waktu berbaring pada posisi  miring kaki, yang memindahkan berat uterus dari vena kava interior, meningkatkan alian balik jantung dari kedua kaki. Berbaring diatas lantai beberapa kali sehari dengan kedua kaki dinaikkan, dan bersandar kedinding, dan jika terdapat varises di vulva, naikkan panggul juga. Bagi wanita yang mengalami varises vulva: gunakan bantalan karet busa yang dikait dengan sabut maternitas atau dua buah pemablut wanita pada sabuk pembalut untuk tujuan menopang. Kompres es mengurangi pembengkakan.  Ajarkan wanita tanda dan gejala thrombosis profunda dan menghindari cedera pada varises yang dapat menyebabkan thrombus.

Pengobatan Alernatif untuk Varises

  • Minum jus campuran wortel, seledri dan peterseli; atau campuran wortel bayam dan ketimun; campuran wortel, bit dan ketimun; campuran wortel, bayam dan seledri atau jus selada air; yang berkhasiat memperlancar sirkulasi darah sekaligus memperkuat dinding pembuluh darah.
  • Konsumsi makanan kaya lesitin, seperti kacang kedelai; peterseli, air jahe serta pepermint yang bermanfaat memperlancar sirkulasi darah dan menguatkan dinding pembuluh darah.
  • Minum teh herbal yang terbuat dari bunga jeruk nipis, mint, ginko biloba dan grape seed (biji anggur).
  • Pijat aroma terapi dengan bahan minyak cypress yang berkhasiat merangsang sirkulasi darah dan menguatkan dinding pembuluh darah. Pilihan lainnya: minyak lavender, rosemary, mint atau lemon.
  • Berendam bergantian di air hangat (suhu 41-43 derajat Celcius) dan air dingin (suhu 15 derajat Celcius), masing-masing selama 15-30 detik dan di ulang selama 30 menit, untuk melancarkan peredaran darah serta menguatkan dinding pembuluh darah. Atau semprotkan kaki secara bergantian, terutama di daerah betis bagian belakang, dengan air panas dan air dingin seperti di atas.
  • Pijat refleksi di ujung saraf telapak kaki dapat membantu membuang tumpukan kristal dari sisa metabolisme di ujung-ujung syaraf, atau lakukan akupunktur dan akupresur di titik-titik tertentu.

Ramuan untuk menyembuhkan penyakit varises adalah :

  • Bahan :pegagan 60 gram dan daun ungu 10 gram
    Cara pembuatan dan pemakaian : Semua bahan direbus dengan 5 gelas air hingga tersisa 2 gelas. Ramuan ini diminum 2 kali sehari masing-masing 2 gelas.
    Catatan: Penderita varises sebaiknya tidak mengonsumsi emping, jengkol dan petai.
  • Cypress  dapat mmebantu menormalkan darah menstruasi yang keluar terlalu banyak (tidak wajar). Selain itu, cypress membantu menjaga tingkatan energy, sikulasi, respirasi dan kesehatan system saraf. Pohon ini juga digunakan oleh bangsa Mesir untuk mmengoati pendarahan di dalam tubuh , karena pohon ini adalah vaso-contrictor (penghenti pendarahan)  yang baik. Cypress yang dapat dignakan sebagai tonik pada wajah yang beminyak ini juga digunakan sebagai deodorant. Selain itu, membantu mengatasi varises, selulit pada wanita hamil, kejang saat haid, dan sebagai obat batuk. Pohon ini bisa juga dimanfaatkan untuk melancarkan sirkulasi dan system hormone dalam tubuh.
Pengobatan varises dilakukan berdasarkan jenis varises yang dialami.
  • Varises Dalam Kulit : Pengobatan dilakukan dengan obat yang berfungsi untuk memperkuat dingin vena dan bantuan dengan stocking khusus untuk penderita varises.
  • Varises Spider Navy : Varises jenis ini berada pada tingkat masalah yang ringan dan dapat diatasi dengan menggunakan sinar laser. Dapat juga dilakukan dengan alat listrik untuk mengecilkan pembuluh darah melalui zat tertentu.
  • Varises Reticular Varicose Veins : Kondisi ini tergolong parah sehingga harus diberikan obat serta suntikan untuk mencegah iritasi sekaligus menutup aliran darah. Selain itu, penderita diharuskan memakai stocking khusus untuk penyakit varises.
  • Varises Kronis : Ini adalah tingkat yang paling parah di mana diharuskan melakukan pembedahan jika pengobatan dengan suntik tidak bermanfaat. Penderita varises kronis wajib mengenakan stocking khusus setiap saat ketika beraktifitas, olaharaga dan tidak memakai sepatu tinggi.

Sedangkan pengobatan Varises pada vagina wanita hamil yaitu :

  • Jika jumlah varisesnya banyak dan berada pada di beberapa tempat serta ukurannya besar-besar, maka sebaiknya proses persalinan ibu dilakukan dengan operasi sectio cesaria. Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa apabila varises ini banyak dan lebar maka pada proses persalinan, varises bisa pecah sehingga  menimbulkan pendarahan hebat dan sulit diatasi. Hal ini justru akan menimbulkan bahaya bagi ibu maupun janin. Namun bila varises vagina masih tergolong ringan dan kecil, ibu hamil masih dapat melahirkan secara normal dibawah pengawasan dokter. Setelah bayi lahir, biasanya pembuluh darah akan kembali mengecil dan sekitar 75% akan menghilang.
  • Varises vagina dapat diobati.Salah satu cara pengobatan terbaik adalah mencari sumber bendungan dan mengobatinya baik secara konservatif maupun operatif seperti sirosis hati, varises esofagus, tumor abdomen seperti mioma uteri yang besar dan kista ovarium yang cukup besar.
  • Jika jumlah varisesnya banyak dan berada dibeberapa tempat serta ukurannya besar-besar, maka sebaiknya proses persalinan ibu dilakukan dengan operasi sesar. Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa apabila varises ini banyak dan lebar maka pada proses persalinan, varises bisa pecah  sehingga menimbulkan pendarahan hebat dan sulit diatasi. Hal ini justru akan membahayakan bagi ibu maupun janin.
  • Namun bila varises di vagina masih tergolong ringan dan kecil, ibu hamil masih dapat melahirkan secara normal dibawah pengawasan dokter, setelah bayi lahir, biasanya pembuluh darah akan kembali mengecil dan sekitar 75% akan menghilang.

Apapun pengobatan yang Anda rasa sesuai untuk digunakan, pilihan paling bijaksana adalah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang berpengalaman. Tindakan pencegahan sebaiknya Anda lakukan sedini mungkin yakni dari sekarang! Semua cara di atas sebenarnya bertumpu pada bagaimana melancarkan kembali peredaran darah anda dan membuka katup semaksimal mungkin agar tidak ada lagi darah yang terkumpul pada pembuluh darah hingga menyebabkan pembengkakan.

CARA MENCEGAH VARISES

Tindakan perventif (pencegahan) sangat baik yaitu dengan cara menghindari faktor-faktor resiko terjadinya varises vagina.  Umumnya varises terjadi di kaki bagian betis, bisa juga di saluran mulut ke perut (esofagus) yang sering berhubungan dengan kerusakan fungsi hati. Kerusakan sel hati dapat mengganggu kemampuannya menyaring darah. Akibatnya aliran darah ke hati menjadi tidak lancar dan membentuk tonjolan pembuluh darah di esofagus.

Jika bendungan darah tersebut pecah dan masuk ke jalan pernapasan. Varises juga dapat timbul di rahim. Wanita lebih beresiko tinggi terkena penyakit varises karena kontraksi vena wanita lebih lemah dibanding pria, dan kulit wanita lebi lunak.

Berikut beberapa cara mengindari/mencegah penyakit varises:

  • Seusai beraktivitas setiap hari, berbaringlah dengan posisi kaki dan tungkai lebih tinggi dari jantung selam 20 menit. Bagi yang sudah  menderita varises, usahakan tidur dengan posisi ini sepanjang malam, untuk melancarkan peredaran darah ke jantung.
  • Lakukan yoga setiap hari
  • Jangan berdiri terlalu lama
  • Olahraga rutin untuk melatih otot kaki : jalan santai, jalan cepat, joging, bersepeda, berenang (minimal 30 menit per hari)
  • Jangan memijat daerah yang bervarises, karena dapat menyebabkan pecahnya pembuluh vena. Lakukan pijatan secara ringan namun teratur di daerah rawan varises dengan arah menuju jantung. Lakukan dengan lembut dan gunakan minyak esensial yang sudah dilarutkan.
  • Perbanyak konsumsi sayuran dan buah berserat tinggi dan makanan yang dapat merangsang sirkulasi darah, seperti bawang merah, bawang putih, bawang bombay, jahe, dan cabai merah. Juga makanan yang kaya akan vitamin B kompleks, vit C, vit E, vit B6, magnesium, asam folat, kalsium, dan zinc.
  • Kurangi konsumsi gula, garam, daging merah, gorengan, dan protein.
  • Sering-sering duduk berselonjor kaki, tungkai, dan panggul.

Selain cara diatas ada beberapa cara pencegahan yang baiknya di lakukan untuk menghindari varises. Yaitu

  • Tingkatkan sirkulasi darah anda, lakukan olahraga seperti berjalan kaki, mengendarai sepeda dan berlari adalah salah satu cara untuk melancarkan sirkulasi darah anda pada daerah kaki, selain tiu dengan berolahraga anda dapat terus memastikan tubuh anda dalam keadaan sehat dan bugar. Lakukan hal di atas secara rutin, jika sirkulasi darah anda telah normal maka lambat laun pembengkakan pembuluh darah tersebut hilang dengan sendirinya dan terhindar dari berbagai daftar penyakit berbahaya lainnya.
  • Mengurangi beban pada kaki, hal ini bisa dimulai dengan cara menurunkan berat badan hingga berat badan anda ideal.
  • Kompres dengan air hangat, gunakan kain lembut yang sudah anda rendam dengan air hangat. Hal ini membantu katup pembuluh dara dapat terbuka secara maksimal sehingga darah yang terakumulasi di dalamnya dapat segera naik ke organ jantung.

MENCEGAH VARISES DI KAKI

Varises adalah pembuluh vena yang membengkak dengan bentuk tidak lazim yang umumnya muncul pada kaki. Varises pada kaku dialami oleh satu dari lima orang dewasa, dan terutama lebih sering dijumpai pada wanita

Para pakar kesehatan menduga bahwa varises adalah sesuatu yang diturunkan meskipun faktor-faktor lain seperti fluktuasi hormonal dan kelebihan berat badan dapat memperngaruhi pembentukannya. Varises terjadi ketika satu ada katup lebih tidak dapat menutup.
Ketika ini terjadi, darah terhentu dan meregangkan pembuluh vena, lebih jauh melemahkan dinding pembuluh darah. Dengan semakin melemahnya pembuluh vena menjadi semakin besar dan lebar seiring dengan pertambahan waktu dan mulai tampak seperti bongkahan rantai yang berkelok-kelok di bawah kulit.

Berbeda dengan arteru, vena memiliki katup yang membuat darah mengalir menuju jantng. Pembuluh vena yang sehat memiliki pembuluh dengan katup yang menutup untuk mencegah darah agar tidak mengalir mundur saat kembali ke jantung. Pada kasus varises, dinding pembuluh memburuk sehingga katup tak mampu berfungsi dengan baik.

Gambar kaki yang mengalami varises dan penyebab terjadinya varises

Ketika katup jantung berhenti bekerja, aliran darah menjadi terhenti terutama saat kita berdiri. Berbagai kejadian menunjukkan bahwa wanita memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk menderita varises daripada pria. Varises dialami oleh satu dari empat wanita secara umum dan satu dari dua wanita berusia diatas empat puluh tahun.

Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan gangguan varises. Obat-obat yang ada hanya memperkuat dinding pembuluh darah balik agar tidak lekas melebar dan memerburuk varisesnya. Yang dapat dilakukan dengan memakai stocking khusus membebat tungkai agar pelebaran pembuluh darah baliknya dihambat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *