Uji Coba Berbagai Unsur Hara di dalam Tanah

Diposting pada

Berbagai Unsur Hara di dalam Tanah

 

Tanaman tumbuh dalam lingkungan alami tanpa bantuan pupuk buatan. Tampaknya tanah menyediakan seluruh unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Apakah ada perbedaan antara unsur hara dalam tanah yang berada di suatu lokasi dengan lokasi yang lain?

 

Dalam percobaan ini, kamu akan menguji pengaruh unsur hara yang tercuci dari contoh-contoh tanah yang diambil dari lingkungan yang berbeda terhadap pertumbuhan tanaman. Kamu juga akan menemukan unsur hara yang paling baik untuk tanaman.

 

Memulai Percobaan

Tujuan: Menentukan apakah unsur hara yang dilepaskan tanah cukup untuk

pertumbuhan tanaman.

Bahan-Bahan

  • ember bervolume 5 galon/20 liter air
  • ayakan makanan ukuran 2 liter
  • 4 panci masak
  • 2 lembar kain katun (60 x 60 cm)
  • 2 liter tanah
  • bejana ukuran 1 liter
  • Corong
  • 4 toples plastik dan penutupnya
  • Spidol
  • Kertas label
  • 4 tanaman yang memiliki ukuran yang sama
  • pasir

Cara Kerja

  1. Isi ember dengan air sumur. Apabila menggunakan air PDAM Biarkan air berada dalam ember yang terbuka selama satu hari agar klorin dalam air dapat menguap. Catatan: Gunakan air ini bila cara kerja meminta kamu menggunakan air.
  2. Tempatkan ayakan di atas satu pot yang terbuka sehingga pinggiran pot menahan ayakan.
  3. Tutuplah bagian dalam ayakan dengan selembar kain katun.
  4. Isilah kain penutup ayakan dengan tanah.
  5. Gunakan bejana untuk menuangkan 8 liter air ke tanah dalam ayakan (lihat Gambar ). Catatan: Untuk mengatuskan seluruh air melewati tanah, dibutuhkan waktu, maka tuangkan air secara perlahan. Air yang melewati tanah disebut filtrat.

 

  1. Setelah semua filtrat melewati tanah, angkat ayakan yang berisi tanah dan letakkan di atas salah satu pot kosong.
  2. Tuangkan filtrat ke dalam tanah lagi.
  3. Ulangi Langkah 6 dan 7, sebanyak tiga kali.
  4. Gunakan corong untuk menuang filtrat yang kaya unsur hara ke dua toples plastik kosong. Tutuplah toples.
  5. Dengan spidol, tulis ”Filtrat Unsur Hara” pada kertas label dan rekat kan pada toples.
  6. Buanglah tanahnya. Cuci ayakan dengan air bersih dan tempat kanlah pada pot bersih.
  7. Tutuplah ayakan dengan kain katun yang kedua (bersih). 13. Tuangkan air melewati kain. Setelah semua air teratuskan, angkat ayakan dan tempatkanlah pada pot bersih yang lain. Tuangkan air dari pot pertama melewati ayakan. Ulangi sebanyak 6 kali sebelum menuangkannya ke dalam dua toples plastik kosong. Langkah ini untuk mengontrol zat-zat yang terlarut dari kain katun.
  8. Beri nama toples tersebut: “‘Air’ Tutuplah toples tersebut.
  9. Keluarkan tanaman dari wadah (pot). Goyangkan secara perlahan agar tanah lepas dari akarnya dan tempatkan tanaman di dalam ember air.
  10. Keluarkan seluruh tanah dari wadah (pot), bilaslah dengan air bersih dan tanam kembali tanaman dengan menggunakan pasir sebagai pengganti tanah.
  11. Gunakan spidol dan kertas label untuk memberi nama dua pot: “‘Air” dan “‘Filtrat Unsur Hara”.
  12. Tempatkan tanaman di satu wadah, sehingga lingkungannya (suhu, jumlah sinar matahari, dan lain-lain) sama.
  13. Jaga kelembapan pasir, tetapi jangan terlalu basah, gunakan larutan yang sesuai dengan label. Masing-masing tanaman diberi larutan dengan jumlah yang sama.
  14. Amati dan catat pertumbuhan tanaman selama 4 minggu.

 

Hasil

Hasil mungkin beragam, tetapi penulis menemukan bahwa tanaman-tanaman yang diberi unsur hara mempunyai batang yang lebih kuat dan daun-daun yang lebih hijau.

Mengapa?

Banyak senyawa kimia yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman larut dalam air. Karena daya larutnya, saat air melewati tanah, senyawa-senyawa kimia ini larut dalam air dan melewati lubang-lubang kain katun. Proses pelepasan senyawa kimia yang dapat larut ini disebut leaching (pelindian). Filtrat yang dikumpulkan melalui pencucian kaya akan unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Tanaman yang tumbuh dengan cairan unsur hara ini akan tumbuh lebih baik daripada tanaman yang tumbuh tanpa unsur hara. Tanaman tanpa unsur hara tanah terus membuat makanan  di dalam daunnya melalui fotosintesis, tetapi fotosintesis saja tidak cukup untuk menopang tanaman. Unsur hara yang diambil oleh akar penting untuk pertumbuhan yang tepat dan untuk perawatan sel-sel tanaman. Kekurangan unsur hara menghasilkan banyak masalah, termasuk daun menguning, layu, daun sedikit, daun kecil, dan pada umumnya pertumbuhannya jelek

 

Cobalah Pendekatan Baru

Apakah semua tanah mengandung unsur hara yang sama? Ulangi peercobaan dengan menggunakan contoh-contoh tanah yang diambil dari beberapa daerah yang berbeda. Hilangkan semua penutup tanah, rumput dan atau tanaman- tanaman yang tumbuh di tanah. Pastikan memberi nama setiap contoh tanah dan catat jenis-jenis tanaman yang tumbuh di tanah itu dan di sekitarnya.

Informasi ini dapat digunakan kemudian untuk menentukan unsur-unsur hara yang dibutuhkan bagi tanaman. Gunakan air yang tersaring dari contoh-contoh tanah untuk menumbuhkan tanaman. Tentukan filtrat unsur hara mana yang paling baik digunakan tanaman. Rancanglah Percobaanmu Sendiri Belilah perlengkapan penguji unsur hara tanah yang murah. Uji fitrat dari beberapa contoh tanah yang berbeda untuk keberadaan unsur- unsur hara seperti Nitrat atau Fosfat. Gunakan tabel data yang sama seperti ditunjukkan di sini untuk mencatat unsur-unsur hara yang ada di setiap contoh tanah dan untuk memberi informasi tentang lokasi tanah tersebut diambil.

 

Tabel Data Filtrat Unsur Hara

Unsur hara

Tanah

Contoh 1 Contoh 2 Contoh 3 Contoh 4
Nitrat Ya Ya tidak tidak
Fosfat Ya tidak tidak Ya

 

Contoh 1-tanah humus

Contoh 2–lahan terbuka yang hanya ditumbuhi rumputan

Contoh 3……………

Contoh 4…………..

 

 

Cari Faktanya

Gunakan sebuah buku berkebun untuk menentukan unsur-unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman dan gejala-gejala yang ditunjukkan tanaman, bila kekurangan setiap unsur hara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *